Jumat, 17 Mei 2013

Ruang Lingkup Komunikasi



Tatanan Komunikasi

Sebelumnya kita telah mengetahui apa itu komunikasi, maka perlu juga untuk teman-teman mengetahui tatanan komunikasi. Tatanan Komunikasi terdiri dari dua jenis,yakni:
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam diri kita sendiri. Artinya seseorang berbicara kepada dirinya sendiri(menghayal atau melamun kali ya lebih tepatnya). Jadi,seseorang sebelum melakukan pembicaraan atau komunikasi kepada orang lain pasti kita akan berkomunikasi dengan diri kita dahulu. Contoh kasus adalah jika seseorang pergi ke sebuah pusat perbelanjaan atau pasar pasti akan memilih dulu barang-barang yang akan dibeli, namun sering kita menemukan orang yang berbelanja itu biasanya suka saja membeli barang yang tadinya tidak ada dalam daftar belanja, maka seseorang itu akan memutuskan barang tadi untuk dibeli atau tidak, maka dalam dirinya akan terjadi komunikasi intrapersonal terhadap barang tersebut dibeli tidak terlalu jadi kebutuhan, tidak dibeli sayang lagi harga promosi misalnya.
Menurut Ronald L. Applbaum, et.al dalam bukunya "FundamentalConcept in Human Communication"(1973,13) yang saya kutip dari buku Prof Onong Uchjana Effendy, M.A."Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi" mendefinisikan komunikasi intrapersonal adalah "komunikasi yang berlangsung didalan diri kita;ia meliput kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita."
            Maka dari pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa kita harus mengenal diri kita sendiri dengan cara berbicara pada diri kita sendiri(merenung kali lebih tepatnya ya) sehingga kita dapat mengatasi lingkungan sekitar kita.
2. Komunikasi Antarpersonal
            Komunikasi Antarpersonal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu(pesan yang disampaikan dapat diterima atau ditangkap dengan baik oleh penerima pesan sehingga pembicaraan itu hidup,ada timbal baliknya tidak dimengerti oleh pemberi pesan saja). Komunikasi antarpribadi ini berlangsung secara dialog(face to face) karena ada interaksi atau ini pembicaraan dengan orang lain bukan dengan diri kita sendiri.
            Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya "The interpersonal Communication Book".(Devito,1989 : 4) yang saya kutip dari buku Prof Onong Uchjana Effendy, M.A. "Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi" menyebutkan Komunikasi Antarpersonal sebagai: "Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antar dua orang atau diantara sekelompok kecil kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika".
            Sebenarnya manusia itu diwajibkan untuk berkomunikasi dengan sesama agar menciptakan keharmonisan dan keteraturan dalam hidup sehingga hidup ini lebih berwarna. Pasalnya dengan komunikasi antarpersonal kita bisa mengenal satu sama lain dan dapat membangun sikap kekerabatan atau persahabatan. Maka dengan komunikasi antarpersonal juga kita dapat mengetahui maksud seseorang. Namun,harus hati-hati juga dalam melakukan komunikasi antarpersonal karena banyak masalah karena cara komunikasi antarpersonalnya kurang bagus dan malah menimbulkan persepsi lain bagi si penerima pesan dan menimbulkan masalah, untuk itu sebelum melakukan komunikasi antarpersonal sebaiknya teman-teman melihat situasi dan kondisi agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan komunikasi antarpersonal.
            Untuk lebih jelasnya silahkan teman-teman membaca buku Prof Onong Uchjana Effendy, M.A "Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi" lebih komplit koq mengenai bahasan Komunikasi Antarpersonal.












Fungsi Dan Tujuan Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).

The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda). The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :

1). Public Information
2). Publik Education
3). Publik Persuasion
4). Publik Entertainment

1. Memberikan informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.
2. Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.

3. Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4. Menghibur masyarakat. Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.
Selanjutnya tujuan dari komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut :

a). Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor) Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.

b). Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.

c). Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.

d). Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. (1992 : 9)

Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

1). Social Change / Social Participation
2). Attitude Change
3). Opinion Change
4). Behaviour Change.

1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.
2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.
Konteks konteks komunikasi
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal yaitu komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal ini merupakan landasan dari komunikasi antarpersonal karena sebelum kita berkomunikasi dengan orang lain kita telah terlebih dahulu berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini bisa terjadi karena kita mempresepsi dan memastikan makna pesan dari orang lain. (komunikasi suatu pengantar, 80, dedy mulyana)


Komunikasi antarpersonal
Komunikasi antarpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang saling bertatap muka sehingga memungkinkan terjadinya umpan balik baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam komunikasi sering kali indra penglihatan dan pedengaran adalah sebagai indra primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan yang bersifat intim. Komunikasi antarpribadi dinilai sebagai komunikasi paling efektif karena adanya tatap muka secara langsung sehingga memungkinkan untuk menggunakan kelima panca indra untuk mempertinggi daya bujuk kita dalam berkomunikasi. (komunikasi suatu pengantar, 81, dedy mulyana)
Komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi insani yang meliputi beberapa orang. Efektifitas dari komunikasi kelompok tergantung dari kesadaran peran masing-masing. Meskipun fleksibilitas peranan merupakan sesuatu yang menyenangkan, kebanyakan orang menasirkan peranan secara sempit. Mereka hanya melaksanakan seidikit perilaku dan fungsi keanggotaan yang telah didefinisikan. Tiga aspek struktur yang mempengaruhi bekerjanya kelompok yaitu ukuran, jaringan komunikasi, dan kepemimpinan. Membatasi jumlah kelompok pada lima atau tujuh orang akan menjamin kepuasan dan kinerja yang maksimal, yang berarti semakin sedikit anggota kelompok komunikasi itu semakin maksimal. Yang kedua yaitu jaringan komunikasi, model semua saluran menawarkan kesempatan yang paling besar untuk umpan balik korektif dan moral yang tinggi, meskipun system terpusat lebih efisien. Dan fungsi-fungsi kepemimpinan lebih dianjurkan dari pada analisis system kepemimpinan. Cara membuat kelompok yag efektif yaitu dengan penggunaan agenda yang paling menghemat waktu dan sumber daya. Kesadaran terhadap berbagai sikap terhadap konflik member kesempatan kepada para anggota untuk menyelesaikan konflik dengan suatu cara yang menghargai perhatian terhadap tugas dan terhadap manusia. Pengambilan keputusan harus menjamin komitmen atas keputusan itu oleh anggota kelompok.
(human communication, 106, stewart tubbs – Sylvia moss)


Komunikasi organisasi
Komunkasi organisasi yaitu komunikasi insane yang terjadi dalam konteks organisasi. Komunikasi ini lebih melibatkan banyak orang dan lebih rumit dari komunikasi public. Ciri utama organisasi yaitupembagian kerja atau proses pengorganisasian pekerjaan sehingga pegawai hanya membuat sebagian produk. Jaringan komunikasi nonformal merupakan tambahan bagi saluran komunikasi. Kualitas komunikasi dalam organisasi berhbungan dengan keseluruhan tujuan kinerja. Kombinasi antara pesan tertulis dan lisan terbukti lebih efektif dibandingkan dengan hanya pesan lisan saja, dan dengan cara ini pula pesan yang disampaikan juga memberikan informasi yang cukup tanpa membebani penerima pesan. Untuk menjaga hubungan baik antara atasan dengan bawahan diperlukan komunikasi dari atasan ke bawahan dan dari bawahan ke atasan, komunikasi dari atasan harus bersifat mendukung dan dari bawahan ke atasan harus bersifat menerima dan mendukung. Selain itu peranan komunikasi nonformal dalam organisasi sangat penting. Penyebaran desas-desus dalam organisasi dipengaruhi oleh pentingnya situasi dan ambiguitas situasi, juga oleh kesadaran kritis orang-orang  yang terlibat. Perataan, penajaman dan asimilasi merupakan tiga bentuk penyimpangan pesan yang terjadi dalam penyebaran desas-desus. Dan ahirya terbukti bahwa kesalahan yang terjadi pada komunikasi nonformal dalam organisasi akan menjadikan penyimangan dalam organisasi itu. (human communication, 191, stewart tubbs – Sylvia moss)


Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang relatif besar dan heterogen. Komunikasi massa bersifat media, public, dan juga cepat. Umpan balik dalam komunikasi massa terbatas dan tidak selengkap yang ada pada komunikasi tatap muka antara 2 orang atau lebih. Meskipun media massa sangat efektif dalam menyebarkan pesan, kita melihat bahwa perolehan informasi sama sekali tidak menjamin pengaruh pada perilaku dan sikap. Meskipun teknologi komunikasi dalam media massa meningkatkan kecepatan dan volume komunikasi, media itu hanya merupakan perluasan dari media yang pernah ada. Revolusi teknologi mempunyai preseden historisdan bahwa kemungkinan suatu komunikasi global manusia akan bergantung pada penerapan teknologi oleh manusia pada teknologi itu sendiri.
(human communication, 230, stewart tubbs – Sylvia moss)

Komunikasi Virtual
Komunikasi virtual adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan  melalui  cyberspace yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital.
Ciri – ciri komunikasi bermedia cyberspace pada proses penggunaannya dapat diuraikan sebagai berikut :

Jenis-Jenis Komunikasi

Posted by rifqizars on Feb 7, 2013 in Uncategorized |
Jenis-Jenis Komunikasi
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
Komunikasi Interpersonal
komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.
Komunikasi dalam kelompok kecil
Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil, seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil, dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap pesan yang sampaikan.
Komunikasi Publik
Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks, karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan yang disampaikan.
Komunikasi Massa
Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang efektif karena dari pesan yang disampaikan akan menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.
Menganalisis Perilaku Komunikasi
Disini kita mencoba menganalisis perilaku komunikasi yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang bermacam-macam, yang bertujuan untuk mengetahui sebarapa pahamkah diri kita tentang perilaku komunikasi yang telah kita lakukan. Metode yang dilakukan bisa bermacam-macam salah satunya dengan mempersentasekan kegiatan komunikasi yang dilakukan.
Jenis-jenis Komunikasi

1.                              Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

2.                              Komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.





3.                              Komunikasi kelompok (kecil)

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4.                              Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara Fungsi Dan Tujuan Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).

The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda). The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :

1). Public Information
2). Publik Education
3). Publik Persuasion
4). Publik Entertainment

1. Memberikan informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.
2. Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.

3. Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.

4. Menghibur masyarakat. Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

Selanjutnya tujuan dari komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut :

a). Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor) Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.

b). Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.

c). Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.

d). Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. (1992 : 9)

Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

1). Social Change / Social Participation
2). Attitude Change
3). Opinion Change
4). Behaviour Change.

1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.
2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.


Konteks konteks komunikasi
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi intrapersonal yaitu komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal ini merupakan landasan dari komunikasi antarpersonal karena sebelum kita berkomunikasi dengan orang lain kita telah terlebih dahulu berkomunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini bisa terjadi karena kita mempresepsi dan memastikan makna pesan dari orang lain. (komunikasi suatu pengantar, 80, dedy mulyana)


Komunikasi antarpersonal
Komunikasi antarpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang saling bertatap muka sehingga memungkinkan terjadinya umpan balik baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam komunikasi sering kali indra penglihatan dan pedengaran adalah sebagai indra primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan yang bersifat intim. Komunikasi antarpribadi dinilai sebagai komunikasi paling efektif karena adanya tatap muka secara langsung sehingga memungkinkan untuk menggunakan kelima panca indra untuk mempertinggi daya bujuk kita dalam berkomunikasi. (komunikasi suatu pengantar, 81, dedy mulyana)



Komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi insani yang meliputi beberapa orang. Efektifitas dari komunikasi kelompok tergantung dari kesadaran peran masing-masing. Meskipun fleksibilitas peranan merupakan sesuatu yang menyenangkan, kebanyakan orang menasirkan peranan secara sempit. Mereka hanya melaksanakan seidikit perilaku dan fungsi keanggotaan yang telah didefinisikan. Tiga aspek struktur yang mempengaruhi bekerjanya kelompok yaitu ukuran, jaringan komunikasi, dan kepemimpinan. Membatasi jumlah kelompok pada lima atau tujuh orang akan menjamin kepuasan dan kinerja yang maksimal, yang berarti semakin sedikit anggota kelompok komunikasi itu semakin maksimal. Yang kedua yaitu jaringan komunikasi, model semua saluran menawarkan kesempatan yang paling besar untuk umpan balik korektif dan moral yang tinggi, meskipun system terpusat lebih efisien. Dan fungsi-fungsi kepemimpinan lebih dianjurkan dari pada analisis system kepemimpinan. Cara membuat kelompok yag efektif yaitu dengan penggunaan agenda yang paling menghemat waktu dan sumber daya. Kesadaran terhadap berbagai sikap terhadap konflik member kesempatan kepada para anggota untuk menyelesaikan konflik dengan suatu cara yang menghargai perhatian terhadap tugas dan terhadap manusia. Pengambilan keputusan harus menjamin komitmen atas keputusan itu oleh anggota kelompok.
(human communication, 106, stewart tubbs – Sylvia moss)


Komunikasi organisasi
Komunkasi organisasi yaitu komunikasi insane yang terjadi dalam konteks organisasi. Komunikasi ini lebih melibatkan banyak orang dan lebih rumit dari komunikasi public. Ciri utama organisasi yaitupembagian kerja atau proses pengorganisasian pekerjaan sehingga pegawai hanya membuat sebagian produk. Jaringan komunikasi nonformal merupakan tambahan bagi saluran komunikasi. Kualitas komunikasi dalam organisasi berhbungan dengan keseluruhan tujuan kinerja. Kombinasi antara pesan tertulis dan lisan terbukti lebih efektif dibandingkan dengan hanya pesan lisan saja, dan dengan cara ini pula pesan yang disampaikan juga memberikan informasi yang cukup tanpa membebani penerima pesan. Untuk menjaga hubungan baik antara atasan dengan bawahan diperlukan komunikasi dari atasan ke bawahan dan dari bawahan ke atasan, komunikasi dari atasan harus bersifat mendukung dan dari bawahan ke atasan harus bersifat menerima dan mendukung. Selain itu peranan komunikasi nonformal dalam organisasi sangat penting. Penyebaran desas-desus dalam organisasi dipengaruhi oleh pentingnya situasi dan ambiguitas situasi, juga oleh kesadaran kritis orang-orang  yang terlibat. Perataan, penajaman dan asimilasi merupakan tiga bentuk penyimpangan pesan yang terjadi dalam penyebaran desas-desus. Dan ahirya terbukti bahwa kesalahan yang terjadi pada komunikasi nonformal dalam organisasi akan menjadikan penyimangan dalam organisasi itu. (human communication, 191, stewart tubbs – Sylvia moss)


Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang relatif besar dan heterogen. Komunikasi massa bersifat media, public, dan juga cepat. Umpan balik dalam komunikasi massa terbatas dan tidak selengkap yang ada pada komunikasi tatap muka antara 2 orang atau lebih. Meskipun media massa sangat efektif dalam menyebarkan pesan, kita melihat bahwa perolehan informasi sama sekali tidak menjamin pengaruh pada perilaku dan sikap. Meskipun teknologi komunikasi dalam media massa meningkatkan kecepatan dan volume komunikasi, media itu hanya merupakan perluasan dari media yang pernah ada. Revolusi teknologi mempunyai preseden historisdan bahwa kemungkinan suatu komunikasi global manusia akan bergantung pada penerapan teknologi oleh manusia pada teknologi itu sendiri.
(human communication, 230, stewart tubbs – Sylvia moss)

Komunikasi Virtual
Komunikasi virtual adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan  melalui  cyberspace yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual sebenarnya dilakukan dengan cara representasi informasi digital.
Ciri – ciri komunikasi bermedia cyberspace pada proses penggunaannya dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Aktivitas dan proses komunikasi internet meliputi :
a. Menciptakan pengertian dengan menulis ” surat ” melalui email, menuliskan kata – kata pada waktu yang sama dalam komunitas chatting, serta menciptakan websites melalui penciptaan file multi media.
b. Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point ( email ) dan komunikasi point to multi point atau ( IRC, websites )
c. Merasakan arti dalam teks dan multi media pada websites, email dan IRC.d. Berpartisipasi dalam forum untuk berkomunikasi yang merupakan awal penjelajahan karakteristik komunitas seperti tujuan bersama, norma – norma dan tradisi.
(http://triutami.wordpress.com/2007/11/14/komunikasi-virtual/#comment-24)


Jenis-Jenis Komunikasi

Posted by rifqizars on Feb 7, 2013 in Uncategorized |
Jenis-Jenis Komunikasi
Komunikasi intrapersonal
Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
Komunikasi Interpersonal
komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.
Komunikasi dalam kelompok kecil
Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil, seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil, dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap pesan yang sampaikan.
Komunikasi Publik
Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks, karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan yang disampaikan.
Komunikasi Massa
Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang efektif karena dari pesan yang disampaikan akan menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.
Menganalisis Perilaku Komunikasi
Disini kita mencoba menganalisis perilaku komunikasi yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang bermacam-macam, yang bertujuan untuk mengetahui sebarapa pahamkah diri kita tentang perilaku komunikasi yang telah kita lakukan. Metode yang dilakukan bisa bermacam-macam salah satunya dengan mempersentasekan kegiatan komunikasi yang dilakukan.

Jenis-jenis Komunikasi



1.                              Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

2.                              Komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.





3.                              Komunikasi kelompok (kecil)

Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut  persiapan  pesan  yang  cermat,  menuntut  kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

5.                              Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan  yang  lebih  besar  dari  komunikasi  kelompok.  Komunikasi





organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6.                              Komunikasi massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan  media  massa  cetak  maupun  elektronik  yang  dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

Teknik komunikasi digunakan supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif. Pengertian teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu hal. Sedangkan pengertian komunikasi adalah penyampaian informasi dari komunikator ke komunikan melalui media tertentu. Maka pengertian teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.
            Beberapa teknik dalam komunikasi :
1.      Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
2.      Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
3.      Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami pikiran lawan bicara.
4.      Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
5.      Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
6.      Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
7.      Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
8.      Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai model langsung.
9.      Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
10.  Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi anda diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.
Dengan adanya beberapa teknik komunikasi ini diharapkan hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat diminimalisasi. Bukan hanya komunikasi antar individu saja yang membutuhkan teknik komunikasi, dalam berkomunikasi dengan stakeholder atau antar karyawan juga perlu teknik komunikasi tersendiri. Beberapa teknik komunikasi dalam situasi semi formal – formal :
1.      Informative Communication (Komunikasi Informatif)
Informative communication adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.
2.      Persuasif Communication (Komunikasi Persuasif)
Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu. biasanya teknik ini afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.
3.      Coersive/ Instruktive Communication (Komunikasi Bersifat Perintah)
Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interest atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik, perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Teknik ini bisa digunakan oleh atasan terhadap bawahannya yang menuntut adanya kedisiplinan kerja karyawannya.
4.      Human Relation (Hubungan Manusia)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam.
Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur approach).
a.       Pendekatan emosional
Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan. Pada umumnya emotional approach ini menggunakan konseling sebagai senjata yang ampuh, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini bertujuan agar pesan bisa secara langsung menyentuh perasaan komunikan.
b.      Pendekatan sosial budaya
Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya pesan dari komunikator kepada komunikan, maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami perilaku social serta budaya masyarakat setempat yang akan menjadi komunikan. hal ini bertujuan agar komunikan, lebih memahami serta tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain hal tersebut masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya.

bentuk-bentuk Komunikasi


 Menurut Deni Darmawan (2007) komunikasi itu sendiri dapat terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya dalam bentuk komunikasi personal (personal communiaction) dan komunikasi kelompok (group communication). Selain itu komunikasi juga dapat bersifat tatap muka (face–to–face) dan melalui perantara media lain (mediated).
Menurut Tono Kartono (2008), dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam dua macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.
Sedangkan dalam konteks pendidikan, teori dan fakta diatas membuat komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal ini disebabkan karena dalam pendidikan terjadi proses transfer informasi berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman antara guru dan peserta didik atau siswa. Proses komunikasi dalam pendidikan sebagian besar terjadi secara tatap muka (face–to–face communication) dan berkelompok (group communication), walaupun juga sangat memungkinkan terjadi dengan perantara media (mediated communication) ataupun secara personal (personal communiaction).

Ditinjau dari sifatnya, komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut :
1.komunikasi verbal (verbal communication)
KOMUNIKASI VERBAL
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994), mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” akan disusun dengan tatabahasa bahasa-bahasa yang lain sebagai berikut:
· Inggris: Dimana dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I change some money?).
· Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je change de l’argent?).
· Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann ich etwasGeld wechseln?).
  • Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar dinero?).
Tatabahasa meliputi tiga unsur: fonologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi merupakan pengetahuan tentang bunyi-bunyi dalam bahasa. Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat. Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-kata.
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling), interaksi, dan transmisi informasi.
  1. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
  2. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
  3. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
· Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
· Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita.
· Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.
Keterbatasan Bahasa:
· Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak.
Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.
· Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.
· Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk orang Minang adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, makna yang sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama. Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total.
· Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.
Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama, apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya.
Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal). Proses ini lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara, bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.
___________________

2.komunikasi nirverbal (nonverbal communication)
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
Klasifikasi pesan nonverbal.
Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:
  • Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna.
Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.
  • Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
  • Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
  • Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa.
  • Pesan sentuhan dan bau-bauan.
Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.
Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Fungsi pesan nonverbal.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
  1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
  2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
  3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
  4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
  5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Sementara itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat signifikan. Yaitu:
a. Factor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika kita mengobrol atau berkomunikasi tatamuka, kita banyak menyampaikan gagasan dan pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun lebih banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.
b. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbal.
c. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
d. Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan. Diatas telah kita paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
e. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.
f. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak langsung. Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit (tersirat).
3.komunikasi tatap muka (face to face communication)

4.komunikasi bermedia (mediated communication

April 27, 2011
Manusia, sejatinya merupakan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Dalam catatan sejarah, cara interaksi paling primitif yang dilakukan manusia adalah dengan melakukan komunikasi secara tatap muka,yang mensyaratkan manusia menggunakan fisiknya secara langsung untuk berkomunikasi atau berinteraksi
 Akan tetapi seiring berkembangnya tekologi yang di ikuti berbagai penemuan(discovery) komunikasi tatap muka telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.Dengan kecanggihan teknologi saat ini ia mampu mengubah tatanan komunikasi interpersonal yang awalnya dari komunikasi interpersonal tatap muka sekarang menjadi komunikasi interpersonal bermedia.
Komunikasi tatap muka adalah suatu bentuk komunikasi yang mempertemukan secara tatap muka pihak komunikator dan komunikan. Pesan disampaikan secara langsung dari komunikator, dan secara langsung dapat langsung menerima umpan balik/feedback dari komunikan. Keuntungan menggunakan komunikasi interpersonal tatap muka adalah kita dapat melihat respon balik atau umpan balik komunikan saat melakukan proses interaksi. Jika umpan balik yang diberikan bersifat positif, maka kita pesan kita dapat diterima dengan baik oleh komunikasn. Sebaliknya bila respon bersifat negative, maka kita sebagai komunikator harus memperbaiki cara penyampaian pesan yang dimaksud.
Kelemahan dari komunikasi tatap muka adalah ketidak efektifan waktu. Komunikator dan komunikan harus bertemu dalam melakukan proses komunikasi dan menghabiskan waktu bersama di sebuah tempat. Memang, sebenarnya komunikasi tatap muka dapat menjadi lebih efektif bila melakukan hal melobby yang biasa dilakukan oleh para pimpinan perusahaan dengan pimpinan perusahaan lainnya.
Komunikasi bermedia adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan dengan menggunakan ( melalui ) cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif.
Kelebihan  komunikasi Interpersonal tatap muka :
  • Komunikasi lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara.
  • Komunikasi sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.
  • Komunikator dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Komunikator dapat mengetahui secara psikologis komunikan yang sedang dihadapinya. Contohnya seorang ibu yang mengetahui setiap teman yang bermain dengan anaknyasetiap pulang sekolah.
Kekurangan  komunikasi Interpersonal tatap muka :
  • Ketidak efektifan waktu karena komunikator dan komunikan harus bertemu dalam proses komunikasi dan menghabiskan waktu bersama di sebuah tempat.
  • Selain itu tidak ada karena komunikasi tatap muka merupakan tahap-tahap yang kemudian harus dilalui sehingga antara komunikan kemudian memiliki rasa keterbukaan satu sama lain yang nantinya dapat mengembangkan atau memperluas komunikasinya.
Kelebihan  komunikasi Interpersonal bermedio :
  • - Lebih efisien karena melalui media, seperti telepon maka komunikasi dapat dilakukan kapan saja dengan waktu yang tidak terbatas.
  • - Selain itu juga menghemat waktu dan biaya bagi komunikan.
Kekurangan  komunikasi Interpersonal bermedio :
  • - Komunikan harus memiliki keahlian untuk menggunakan media yang akan digunakan berkomunikasi.
  • - Komunikator tidak dapat menerima feedback dengan segera karena proses pengiriman pesan keduanya berbeda dan menbutuhkan proses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar