Tatanan
Komunikasi
Sebelumnya kita telah mengetahui apa itu komunikasi, maka
perlu juga untuk teman-teman mengetahui tatanan komunikasi. Tatanan Komunikasi
terdiri dari dua jenis,yakni:
1.
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi
dalam diri kita sendiri. Artinya seseorang berbicara kepada dirinya
sendiri(menghayal atau melamun kali ya lebih tepatnya). Jadi,seseorang sebelum
melakukan pembicaraan atau komunikasi kepada orang lain pasti kita akan
berkomunikasi dengan diri kita dahulu. Contoh kasus adalah jika seseorang pergi
ke sebuah pusat perbelanjaan atau pasar pasti akan memilih dulu barang-barang
yang akan dibeli, namun sering kita menemukan orang yang berbelanja itu
biasanya suka saja membeli barang yang tadinya tidak ada dalam daftar belanja,
maka seseorang itu akan memutuskan barang tadi untuk dibeli atau tidak, maka
dalam dirinya akan terjadi komunikasi intrapersonal terhadap barang tersebut
dibeli tidak terlalu jadi kebutuhan, tidak dibeli sayang lagi harga promosi
misalnya.
Menurut Ronald L. Applbaum, et.al dalam bukunya
"FundamentalConcept in Human Communication"(1973,13) yang saya kutip
dari buku Prof Onong Uchjana Effendy, M.A."Ilmu,Teori dan Filsafat
Komunikasi" mendefinisikan komunikasi intrapersonal adalah
"komunikasi yang berlangsung didalan diri kita;ia meliput kegiatan
berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan
memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita."
Maka dari pengertian diatas dapat saya
simpulkan bahwa kita harus mengenal diri kita sendiri dengan cara berbicara
pada diri kita sendiri(merenung kali lebih tepatnya ya) sehingga kita dapat
mengatasi lingkungan sekitar kita.
2.
Komunikasi Antarpersonal
Komunikasi Antarpersonal adalah komunikasi yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu(pesan yang disampaikan
dapat diterima atau ditangkap dengan baik oleh penerima pesan sehingga
pembicaraan itu hidup,ada timbal baliknya tidak dimengerti oleh pemberi pesan
saja). Komunikasi antarpribadi ini berlangsung secara dialog(face to face)
karena ada interaksi atau ini pembicaraan dengan orang lain bukan dengan diri
kita sendiri.
Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya "The
interpersonal Communication Book".(Devito,1989 : 4) yang saya kutip dari
buku Prof Onong Uchjana Effendy, M.A. "Ilmu,Teori dan Filsafat
Komunikasi" menyebutkan Komunikasi Antarpersonal sebagai: "Proses
pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antar dua orang atau diantara sekelompok
kecil kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik
seketika".
Sebenarnya manusia itu diwajibkan untuk berkomunikasi dengan
sesama agar menciptakan keharmonisan dan keteraturan dalam hidup sehingga hidup
ini lebih berwarna. Pasalnya dengan komunikasi antarpersonal kita bisa mengenal
satu sama lain dan dapat membangun sikap kekerabatan atau persahabatan. Maka
dengan komunikasi antarpersonal juga kita dapat mengetahui maksud seseorang.
Namun,harus hati-hati juga dalam melakukan komunikasi antarpersonal karena
banyak masalah karena cara komunikasi antarpersonalnya kurang bagus dan malah
menimbulkan persepsi lain bagi si penerima pesan dan menimbulkan masalah, untuk
itu sebelum melakukan komunikasi antarpersonal sebaiknya teman-teman melihat
situasi dan kondisi agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan komunikasi
antarpersonal.
Untuk lebih jelasnya silahkan teman-teman membaca buku Prof Onong
Uchjana Effendy, M.A "Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi" lebih komplit
koq mengenai bahasan Komunikasi Antarpersonal.
Fungsi
Dan Tujuan Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Harol D.
Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda). The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :
1). Public Information
2). Publik Education
3). Publik Persuasion
4). Publik Entertainment
1. Memberikan informasi kepada
masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah
masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman
tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk
bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam
sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu
pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan
komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.
2. Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat
dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih
baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat
dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah
kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan
mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan
juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok
pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik
masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal
antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara
pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.
3. Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan
memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk
mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang
diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan
dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye,
propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan
beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif
dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4. Menghibur masyarakat. Perilaku
masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi
sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian
informasi melalui sarana seni hiburan.
Selanjutnya tujuan dari komunikasi
adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis
Profesional sebagai berikut :
a). Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor) Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.
b). Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.
c). Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.
d). Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. (1992 : 9)
Sementara itu menurut Onong Uchjana
Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah
sebagai berikut :
1). Social Change / Social Participation
2). Attitude Change
3). Opinion Change
4). Behaviour Change.
1. Perubahan Sosial dan partisipasi
sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya
masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu
disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada
pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.
2. Perubahan Sikap. Kegiatan
memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat
akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup
sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap
masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan
berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau
berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan,
misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan
pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus
disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat
terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
4. Perubahan perilaku. Kegiatan
memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat
akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup
sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan
perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti
perilaku hidup sehat.
Konteks
konteks komunikasi
Komunikasi
intrapersonal
Komunikasi
intrapersonal yaitu komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal
ini merupakan landasan dari komunikasi antarpersonal karena sebelum kita
berkomunikasi dengan orang lain kita telah terlebih dahulu berkomunikasi dengan
diri sendiri. Komunikasi ini bisa terjadi karena kita mempresepsi dan
memastikan makna pesan dari orang lain. (komunikasi suatu pengantar, 80,
dedy mulyana)
Komunikasi
antarpersonal
Komunikasi
antarpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang saling
bertatap muka sehingga memungkinkan terjadinya umpan balik baik secara verbal
maupun nonverbal. Dalam komunikasi sering kali indra penglihatan dan pedengaran
adalah sebagai indra primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama
pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan yang bersifat intim. Komunikasi
antarpribadi dinilai sebagai komunikasi paling efektif karena adanya tatap muka
secara langsung sehingga memungkinkan untuk menggunakan kelima panca indra
untuk mempertinggi daya bujuk kita dalam berkomunikasi. (komunikasi suatu
pengantar, 81, dedy mulyana)
Komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok
merupakan komunikasi insani yang meliputi beberapa orang. Efektifitas dari
komunikasi kelompok tergantung dari kesadaran peran masing-masing. Meskipun
fleksibilitas peranan merupakan sesuatu yang menyenangkan, kebanyakan orang
menasirkan peranan secara sempit. Mereka hanya melaksanakan seidikit perilaku
dan fungsi keanggotaan yang telah didefinisikan. Tiga aspek struktur yang
mempengaruhi bekerjanya kelompok yaitu ukuran, jaringan komunikasi, dan
kepemimpinan. Membatasi jumlah kelompok pada lima atau tujuh orang akan
menjamin kepuasan dan kinerja yang maksimal, yang berarti semakin sedikit
anggota kelompok komunikasi itu semakin maksimal. Yang kedua yaitu jaringan
komunikasi, model semua saluran menawarkan kesempatan yang paling besar untuk
umpan balik korektif dan moral yang tinggi, meskipun system terpusat lebih
efisien. Dan fungsi-fungsi kepemimpinan lebih dianjurkan dari pada analisis
system kepemimpinan. Cara membuat kelompok yag efektif yaitu dengan penggunaan
agenda yang paling menghemat waktu dan sumber daya. Kesadaran terhadap berbagai
sikap terhadap konflik member kesempatan kepada para anggota untuk
menyelesaikan konflik dengan suatu cara yang menghargai perhatian terhadap
tugas dan terhadap manusia. Pengambilan keputusan harus menjamin komitmen atas
keputusan itu oleh anggota kelompok.
(human communication,
106, stewart tubbs – Sylvia moss)
Komunikasi organisasi
Komunkasi organisasi
yaitu komunikasi insane yang terjadi dalam konteks organisasi. Komunikasi ini
lebih melibatkan banyak orang dan lebih rumit dari komunikasi public. Ciri
utama organisasi yaitupembagian kerja atau proses pengorganisasian pekerjaan
sehingga pegawai hanya membuat sebagian produk. Jaringan komunikasi nonformal
merupakan tambahan bagi saluran komunikasi. Kualitas komunikasi dalam organisasi
berhbungan dengan keseluruhan tujuan kinerja. Kombinasi antara pesan tertulis
dan lisan terbukti lebih efektif dibandingkan dengan hanya pesan lisan saja,
dan dengan cara ini pula pesan yang disampaikan juga memberikan informasi yang
cukup tanpa membebani penerima pesan. Untuk menjaga hubungan baik antara atasan
dengan bawahan diperlukan komunikasi dari atasan ke bawahan dan dari bawahan ke
atasan, komunikasi dari atasan harus bersifat mendukung dan dari bawahan ke
atasan harus bersifat menerima dan mendukung. Selain itu peranan komunikasi
nonformal dalam organisasi sangat penting. Penyebaran desas-desus dalam
organisasi dipengaruhi oleh pentingnya situasi dan ambiguitas situasi, juga
oleh kesadaran kritis orang-orang yang terlibat. Perataan, penajaman dan
asimilasi merupakan tiga bentuk penyimpangan pesan yang terjadi dalam
penyebaran desas-desus. Dan ahirya terbukti bahwa kesalahan yang terjadi pada
komunikasi nonformal dalam organisasi akan menjadikan penyimangan dalam
organisasi itu. (human communication, 191, stewart tubbs – Sylvia moss)
Komunikasi massa
Komunikasi massa
adalah komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang relatif besar dan
heterogen. Komunikasi massa bersifat media, public, dan juga cepat. Umpan balik
dalam komunikasi massa terbatas dan tidak selengkap yang ada pada komunikasi
tatap muka antara 2 orang atau lebih. Meskipun media massa sangat efektif dalam
menyebarkan pesan, kita melihat bahwa perolehan informasi sama sekali tidak
menjamin pengaruh pada perilaku dan sikap. Meskipun teknologi komunikasi dalam
media massa meningkatkan kecepatan dan volume komunikasi, media itu hanya
merupakan perluasan dari media yang pernah ada. Revolusi teknologi mempunyai
preseden historisdan bahwa kemungkinan suatu komunikasi global manusia akan
bergantung pada penerapan teknologi oleh manusia pada teknologi itu sendiri.
(human communication,
230, stewart tubbs – Sylvia moss)
Komunikasi Virtual
Komunikasi virtual
adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan melalui
cyberspace yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual sebenarnya
dilakukan dengan cara representasi informasi digital.
Ciri – ciri komunikasi
bermedia cyberspace pada proses penggunaannya dapat diuraikan sebagai berikut :
Jenis-Jenis Komunikasi
Posted by rifqizars on Feb 7, 2013 in Uncategorized |
Jenis-Jenis KomunikasiKomunikasi intrapersonal
Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
Komunikasi Interpersonal
komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.
Komunikasi dalam kelompok kecil
Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil, seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil, dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap pesan yang sampaikan.
Komunikasi Publik
Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks, karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan yang disampaikan.
Komunikasi Massa
Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang efektif karena dari pesan yang disampaikan akan menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.
Menganalisis Perilaku Komunikasi
Disini kita mencoba menganalisis perilaku komunikasi yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang bermacam-macam, yang bertujuan untuk mengetahui sebarapa pahamkah diri kita tentang perilaku komunikasi yang telah kita lakukan. Metode yang dilakukan bisa bermacam-macam salah satunya dengan mempersentasekan kegiatan komunikasi yang dilakukan.
Jenis-jenis Komunikasi
1. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi
intrapribadi (intrapersonal
communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri,
baik kita sadari atau
tidak.
Misalnya berpikir.
2. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka,
yang memungkinkan respon verbal
maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus
komunikasi antarpribadi ini adalah
komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya
suami- istri, dua sejawat,
guru-murid. Ciri-ciri komunikasi
diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak
yang dekat; pihak-pihak
yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan
sekelompok kecil orang (small-group
communication). Kelompok sendiri merupakan
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling
mengenal satu sama lain,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara Fungsi
Dan Tujuan Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Harol D.
Lasswell adalah sebagai berikut :
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda). The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut :
1). Public Information
2). Publik Education
3). Publik Persuasion
4). Publik Entertainment
1. Memberikan informasi kepada
masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah
masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman
tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk
bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam
sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu
pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan
komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication.
2. Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat
dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih
baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat
dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah
kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan
mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan
juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok
pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik
masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal
antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara
pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.
3. Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan
memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk
mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang
diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan
dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye,
propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan
beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif
dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal.
4. Menghibur masyarakat. Perilaku
masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi
sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian
informasi melalui sarana seni hiburan.
Selanjutnya tujuan dari komunikasi
adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis
Profesional sebagai berikut :
a). Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor) Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.
b). Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.
c). Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.
d). Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. (1992 : 9)
Sementara itu menurut Onong Uchjana
Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah
sebagai berikut :
1). Social Change / Social Participation
2). Attitude Change
3). Opinion Change
4). Behaviour Change.
1. Perubahan Sosial dan partisipasi
sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya
masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu
disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada
pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.
2. Perubahan Sikap. Kegiatan
memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat
akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup
sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap
masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.
3. Perubahan pendapat. Memberikan
berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau
berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan,
misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan
pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus
disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat
terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut.
4. Perubahan perilaku. Kegiatan
memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat
akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup
sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan
perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti
perilaku hidup sehat.
Konteks
konteks komunikasi
Komunikasi
intrapersonal
Komunikasi
intrapersonal yaitu komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi intrapersonal
ini merupakan landasan dari komunikasi antarpersonal karena sebelum kita
berkomunikasi dengan orang lain kita telah terlebih dahulu berkomunikasi dengan
diri sendiri. Komunikasi ini bisa terjadi karena kita mempresepsi dan
memastikan makna pesan dari orang lain. (komunikasi suatu pengantar, 80,
dedy mulyana)
Komunikasi
antarpersonal
Komunikasi
antarpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang yang saling
bertatap muka sehingga memungkinkan terjadinya umpan balik baik secara verbal
maupun nonverbal. Dalam komunikasi sering kali indra penglihatan dan pedengaran
adalah sebagai indra primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama
pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan yang bersifat intim. Komunikasi antarpribadi
dinilai sebagai komunikasi paling efektif karena adanya tatap muka secara
langsung sehingga memungkinkan untuk menggunakan kelima panca indra untuk
mempertinggi daya bujuk kita dalam berkomunikasi. (komunikasi suatu
pengantar, 81, dedy mulyana)
Komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok
merupakan komunikasi insani yang meliputi beberapa orang. Efektifitas dari
komunikasi kelompok tergantung dari kesadaran peran masing-masing. Meskipun
fleksibilitas peranan merupakan sesuatu yang menyenangkan, kebanyakan orang
menasirkan peranan secara sempit. Mereka hanya melaksanakan seidikit perilaku
dan fungsi keanggotaan yang telah didefinisikan. Tiga aspek struktur yang
mempengaruhi bekerjanya kelompok yaitu ukuran, jaringan komunikasi, dan
kepemimpinan. Membatasi jumlah kelompok pada lima atau tujuh orang akan
menjamin kepuasan dan kinerja yang maksimal, yang berarti semakin sedikit
anggota kelompok komunikasi itu semakin maksimal. Yang kedua yaitu jaringan
komunikasi, model semua saluran menawarkan kesempatan yang paling besar untuk
umpan balik korektif dan moral yang tinggi, meskipun system terpusat lebih
efisien. Dan fungsi-fungsi kepemimpinan lebih dianjurkan dari pada analisis
system kepemimpinan. Cara membuat kelompok yag efektif yaitu dengan penggunaan
agenda yang paling menghemat waktu dan sumber daya. Kesadaran terhadap berbagai
sikap terhadap konflik member kesempatan kepada para anggota untuk
menyelesaikan konflik dengan suatu cara yang menghargai perhatian terhadap
tugas dan terhadap manusia. Pengambilan keputusan harus menjamin komitmen atas
keputusan itu oleh anggota kelompok.
(human communication,
106, stewart tubbs – Sylvia moss)
Komunikasi organisasi
Komunkasi organisasi
yaitu komunikasi insane yang terjadi dalam konteks organisasi. Komunikasi ini
lebih melibatkan banyak orang dan lebih rumit dari komunikasi public. Ciri
utama organisasi yaitupembagian kerja atau proses pengorganisasian pekerjaan
sehingga pegawai hanya membuat sebagian produk. Jaringan komunikasi nonformal
merupakan tambahan bagi saluran komunikasi. Kualitas komunikasi dalam
organisasi berhbungan dengan keseluruhan tujuan kinerja. Kombinasi antara pesan
tertulis dan lisan terbukti lebih efektif dibandingkan dengan hanya pesan lisan
saja, dan dengan cara ini pula pesan yang disampaikan juga memberikan informasi
yang cukup tanpa membebani penerima pesan. Untuk menjaga hubungan baik antara
atasan dengan bawahan diperlukan komunikasi dari atasan ke bawahan dan dari
bawahan ke atasan, komunikasi dari atasan harus bersifat mendukung dan dari
bawahan ke atasan harus bersifat menerima dan mendukung. Selain itu peranan
komunikasi nonformal dalam organisasi sangat penting. Penyebaran desas-desus
dalam organisasi dipengaruhi oleh pentingnya situasi dan ambiguitas situasi,
juga oleh kesadaran kritis orang-orang yang terlibat. Perataan, penajaman
dan asimilasi merupakan tiga bentuk penyimpangan pesan yang terjadi dalam
penyebaran desas-desus. Dan ahirya terbukti bahwa kesalahan yang terjadi pada
komunikasi nonformal dalam organisasi akan menjadikan penyimangan dalam
organisasi itu. (human communication, 191, stewart tubbs – Sylvia moss)
Komunikasi massa
Komunikasi massa
adalah komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang relatif besar dan
heterogen. Komunikasi massa bersifat media, public, dan juga cepat. Umpan balik
dalam komunikasi massa terbatas dan tidak selengkap yang ada pada komunikasi
tatap muka antara 2 orang atau lebih. Meskipun media massa sangat efektif dalam
menyebarkan pesan, kita melihat bahwa perolehan informasi sama sekali tidak
menjamin pengaruh pada perilaku dan sikap. Meskipun teknologi komunikasi dalam
media massa meningkatkan kecepatan dan volume komunikasi, media itu hanya
merupakan perluasan dari media yang pernah ada. Revolusi teknologi mempunyai
preseden historisdan bahwa kemungkinan suatu komunikasi global manusia akan
bergantung pada penerapan teknologi oleh manusia pada teknologi itu sendiri.
(human communication,
230, stewart tubbs – Sylvia moss)
Komunikasi Virtual
Komunikasi virtual
adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan melalui
cyberspace yang bersifat interaktif. Komunikasi virtual sebenarnya
dilakukan dengan cara representasi informasi digital.
Ciri – ciri komunikasi
bermedia cyberspace pada proses penggunaannya dapat diuraikan sebagai berikut :
- Aktivitas dan proses komunikasi internet meliputi :
a. Menciptakan
pengertian dengan menulis ” surat ” melalui email, menuliskan kata – kata pada
waktu yang sama dalam komunitas chatting, serta menciptakan websites melalui
penciptaan file multi media.
b. Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (
email ) dan komunikasi point to multi point atau ( IRC, websites )
c. Merasakan arti
dalam teks dan multi media pada websites, email dan IRC.d. Berpartisipasi dalam
forum untuk berkomunikasi yang merupakan awal penjelajahan karakteristik
komunitas seperti tujuan bersama, norma – norma dan tradisi.
(http://triutami.wordpress.com/2007/11/14/komunikasi-virtual/#comment-24)
Jenis-Jenis Komunikasi
Posted by rifqizars on Feb 7, 2013 in Uncategorized |
Jenis-Jenis KomunikasiKomunikasi intrapersonal
Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
Komunikasi Interpersonal
komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.
Komunikasi dalam kelompok kecil
Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil, seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil, dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap pesan yang sampaikan.
Komunikasi Publik
Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks, karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan yang disampaikan.
Komunikasi Massa
Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang efektif karena dari pesan yang disampaikan akan menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.
Menganalisis Perilaku Komunikasi
Disini kita mencoba menganalisis perilaku komunikasi yang kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang bermacam-macam, yang bertujuan untuk mengetahui sebarapa pahamkah diri kita tentang perilaku komunikasi yang telah kita lakukan. Metode yang dilakukan bisa bermacam-macam salah satunya dengan mempersentasekan kegiatan komunikasi yang dilakukan.
Jenis-jenis Komunikasi
1. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi
intrapribadi (intrapersonal
communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri,
baik kita sadari atau
tidak.
Misalnya berpikir.
2. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka,
yang memungkinkan respon verbal
maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus
komunikasi antarpribadi ini adalah
komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya
suami- istri, dua sejawat,
guru-murid. Ciri-ciri komunikasi
diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak
yang dekat; pihak-pihak
yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan
sekelompok kecil orang (small-group
communication). Kelompok sendiri merupakan
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling
mengenal satu sama lain,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
dengan
sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi
publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan
lain-lain. Ciri-ciri komunikasi
publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan
pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi
cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang;
merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang
yang ditunjuk secara khusus melakukan
fungsi-fungsi tertentu.
5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi (organizational
communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan informal, dan berlangsung dalam
jaringan yang lebih besar dari komunikasi
kelompok. Komunikasi
organisasi juga melibatkan
komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi
publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi massa
Komunikasi
massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan
media massa cetak maupun
elektronik
yang
dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum,
disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
Teknik komunikasi digunakan supaya komunikasi antar manusia terjalin secara
efektif. Pengertian teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan
sesuatu hal. Sedangkan pengertian komunikasi adalah penyampaian informasi dari
komunikator ke komunikan melalui media tertentu. Maka pengertian teknik
komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari
komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini
diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama
lain dan secara tepat menggunakannya.
Beberapa
teknik dalam komunikasi :
1. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda, utuh.
2. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
3. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah
dan badan, pahami pikiran lawan bicara.
4. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
5. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
6. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima
informasi
7. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru
detailnya.
8. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan anda sebagai
model langsung.
9. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat
sadar dan menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
10. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk
meyakinkan informasi anda diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh
mengulanginya.
Dengan adanya beberapa teknik komunikasi ini diharapkan
hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat diminimalisasi. Bukan hanya komunikasi
antar individu saja yang membutuhkan teknik komunikasi, dalam berkomunikasi
dengan stakeholder atau antar karyawan juga perlu teknik komunikasi tersendiri.
Beberapa teknik komunikasi dalam situasi semi formal – formal :
1.
Informative
Communication (Komunikasi
Informatif)
Informative communication adalah suatu
pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal
baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya
mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak
maupun elektronik, pada teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah,
komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan
keserempakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informatif yang
digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan
penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak.
2.
Persuasif
Communication (Komunikasi Persuasif)
Komunikasi persuasif bertujuan untuk
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang lebih menekan sisi
psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung
sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang
disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan
sasarannya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan
komponen-komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan
komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil
penginderaannya terorganisasi secara mantap dan terpadu. biasanya teknik ini
afektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan
menimbulkan perasaan tertentu.
3.
Coersive/
Instruktive Communication (Komunikasi Bersifat Perintah)
Komunikasi instruktif atau koersi
teknik komunikasi berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat
paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya
secara terpaksa, biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear
arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau menggambarkan resiko yang
buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring, yaitu interest atau muatan
kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu konflik, perdebatan dengan
menepis argumentasi yang lemah kemudian dijadikan untuk menyerang lawan. Teknik
ini bisa digunakan oleh atasan terhadap bawahannya yang menuntut adanya
kedisiplinan kerja karyawannya.
4.
Human Relation (Hubungan
Manusia)
Hubungan manusiawi merupakan terjemahan
dari human relation. Adapula yang mengartikan hubungan manusia dan
hubungan antar manusia, namun dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya
dalam hal berkomunikasi saja, namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai
nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam.
Hubungan manusia pada umumnya dilakukan
untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian
dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya
digunakan beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional (emosional
approach) dan pendekatan social budaya (sosio-cultur approach).
a.
Pendekatan
emosional
Dalam hubungan ini komunikator
mempertaruhkan kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan yang disampaikan,
maka teknik ini berujung pay off atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan
cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal yang menguntungkan atau
menjanjikan harapan. Pada umumnya emotional approach ini menggunakan konseling
sebagai senjata yang ampuh, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini
bertujuan agar pesan bisa secara langsung menyentuh perasaan komunikan.
b.
Pendekatan
sosial budaya
Salah satu tujuan komunikasi adalah
tersampaikannya pesan dari komunikator kepada komunikan, maka dianjurkan bagi
komunikator terlebih dahulu memahami perilaku social serta budaya masyarakat
setempat yang akan menjadi komunikan. hal ini bertujuan agar komunikan, lebih
memahami serta tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh
komunikator, selain hal tersebut masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat
terlepas dari budaya.
bentuk-bentuk Komunikasi
Menurut Deni Darmawan
(2007) komunikasi itu sendiri dapat terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya
dalam bentuk komunikasi personal (personal communiaction)
dan komunikasi kelompok (group communication).
Selain itu komunikasi juga dapat bersifat tatap muka (face–to–face) dan melalui perantara
media lain (mediated).
Menurut Tono Kartono (2008), dalam prosesnya komunikasi itu terbagai dalam
dua macam komunikasi, yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi
aktif merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara
komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif
berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya. Sedangkan
komunikasi pasif terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide
terhadap halayaknya atau komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi
komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik
dari proses komunikasi.Sedangkan dalam konteks pendidikan, teori dan fakta diatas membuat komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal ini disebabkan karena dalam pendidikan terjadi proses transfer informasi berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman antara guru dan peserta didik atau siswa. Proses komunikasi dalam pendidikan sebagian besar terjadi secara tatap muka (face–to–face communication) dan berkelompok (group communication), walaupun juga sangat memungkinkan terjadi dengan perantara media (mediated communication) ataupun secara personal (personal communiaction).
Ditinjau
dari sifatnya, komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut :
1.komunikasi verbal (verbal
communication)
KOMUNIKASI VERBAL
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan
satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal
(Deddy Mulyana, 2005). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol,
dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994),
mendefinisikan bahasa secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa
diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Ia
menekankan dimiliki bersama, karena bahasa hanya dapat dipahami bila ada
kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya.
Secara formal, bahasa diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang
dapat dibuat menurut peraturan tatabahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan
bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberi arti. Kalimat
dalam bahasa Indonesia Yang berbunyi ”Di mana saya dapat menukar uang?” akan
disusun dengan tatabahasa bahasa-bahasa yang lain sebagai berikut:
· Inggris: Dimana
dapat saya menukar beberapa uang? (Where can I change some money?).
· Perancis: Di mana dapat saya menukar dari itu uang? (Ou puis-je
change de l’argent?).
· Jerman: Di mana dapat saya sesuatu uang menukar? (Wo kann ich
etwasGeld wechseln?).
- Spanyol: Di mana dapat menukar uang? (Donde puedo cambiar dinero?).
Tatabahasa meliputi tiga unsur:
fonologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi merupakan pengetahuan tentang
bunyi-bunyi dalam bahasa. Sintaksis merupakan pengetahuan tentang cara
pembentukan kalimat. Semantik merupakan pengetahuan tentang arti kata atau
gabungan kata-kata.
Menurut Larry L. Barker (dalam Deddy
Mulyana,2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: penamaan (naming atau labeling),
interaksi, dan transmisi informasi.
- Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
- Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
- Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
Cansandra L.
Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan
agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi,
yaitu:
· Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa saja
yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa
lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.
· Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan
orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk mencapai
tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk
orang-orang di sekitar kita.
· Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan kita
untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita,
kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita.
Keterbatasan Bahasa:
· Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
Kata-kata
adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda, peristiwa,
sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada
objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu sendiri.
Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan
sesuatu secara eksak.
Kata-kata sifat
dalam bahasa cenderung bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin,
pintar-bodoh, dsb.
· Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.
Kata-kata
bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi
orang-orang yang berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang
berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka
ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian
itu berat; dosen itu memberikan sanksi yang berat kepada
mahasiswanya yang nyontek.
· Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa terikat
konteks budaya. Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia
dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat
kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara
berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama.
Konsekuensinya, dua orang yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi
mengalami kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya
kata awak untuk orang Minang adalah saya atau kita,
sedangkan dalam bahasa Melayu (di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
Komunikasi
sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama.
Komunikasi hanya terjadi bila kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya,
makna yang sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama.
Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu atau kesamaan struktur
kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila
komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status sosial yang sama,
pendidikan yang sama, ideologi yang sama; pendeknya mempunyai sejumlah maksimal
pengalaman yang sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total.
· Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.
Dalam berbahasa
kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan
penilaian. Masalah ini berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa
yang ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa sedang membelah
kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi? Kebanyakan dari kita akan menyebut orang
itu sedang bekerja. Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada:
Pertama, apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang itu
untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah melakukan
pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang itu memang sedang bekerja.
Akan tetapi, bila pekerjaan tetap orang itu adalah sebagai dosen, yang
pekerjaannya adalah membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat
kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara jam-jam kerjanya.
Ketika kita berkomunikasi, kita
menterjemahkan gagasan kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal).
Proses ini lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat
penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan bahasa di
atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara, bagaimana mencocokkan
kata dengan keadaan sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa
yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.
___________________
2.komunikasi nirverbal (nonverbal
communication)
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi
yang menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan
untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan
tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat
dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin
menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
Klasifikasi pesan nonverbal.
Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan
pesan-pesan nonverbal sebagai berikut:
- Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial
menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok
makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan,
pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers (1976) menyimpulkan
penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan
penilaian dengan ekspresi senang dan taksenang, yang menunjukkan apakah
komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah
mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan;
c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d.
Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan
sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
Pesan gestural
menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasi berbagai makna.
Pesan postural
berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan
adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap
individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan
kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada
diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di
depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat
bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila
postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.
- Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
- Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
- Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini oleh Dedy Mulyana (2005) disebutnya sebagai parabahasa.
- Pesan sentuhan dan bau-bauan.
Alat penerima
sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang
disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat
mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.
Bau-bauan,
terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga
untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan
emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Fungsi pesan nonverbal.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994),
menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
- Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala.
- Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.
- Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat, kau memang hebat.”
- Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
- Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.
Sementara itu, Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal
Communication Systems, menyebutkan enam alasan mengapa pesan verbal sangat
signifikan. Yaitu:
a. Factor-faktor
nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Ketika kita
mengobrol atau berkomunikasi tatamuka, kita banyak menyampaikan gagasan dan
pikiran kita lewat pesan-pesan nonverbal. Pada gilirannya orang lainpun lebih
banya ’membaca’ pikiran kita lewat petunjuk-petunjuk nonverbal.
b. Perasaan dan
emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal ketimbang pesan verbal.
c. Pesan nonverbal
menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan
kerancuan. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
d. Pesan nonverbal
mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai
komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif artinya memberikan
informasi tambahan yang memeperjelas maksud dan makna pesan. Diatas telah kita
paparkan pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi,
komplemen, dan aksentuasi.
e. Pesan nonverbal
merupakan cara komunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Dari
segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien. Dalam paparan verbal selalu
terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi. Diperlukan lebih banyak
waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.
f. Pesan nonverbal
merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang
menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak langsung.
Sugesti ini dimaksudkan menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit
(tersirat).
3.komunikasi tatap muka (face to
face communication)
4.komunikasi bermedia (mediated
communication
April 27, 2011
Manusia, sejatinya
merupakan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi
dengan sesamanya. Dalam catatan sejarah, cara interaksi paling primitif yang
dilakukan manusia adalah dengan melakukan komunikasi secara tatap muka,yang
mensyaratkan manusia menggunakan fisiknya secara langsung untuk berkomunikasi
atau berinteraksi
Akan tetapi seiring
berkembangnya tekologi yang di ikuti berbagai penemuan(discovery)
komunikasi tatap muka telah mengalami perkembangan yang sangat
signifikan.Dengan kecanggihan teknologi saat ini ia mampu mengubah tatanan
komunikasi interpersonal yang awalnya dari komunikasi interpersonal tatap muka
sekarang menjadi komunikasi interpersonal bermedia.
Komunikasi tatap muka adalah
suatu bentuk komunikasi yang mempertemukan secara tatap muka pihak komunikator
dan komunikan. Pesan disampaikan secara langsung dari komunikator, dan secara
langsung dapat langsung menerima umpan balik/feedback dari komunikan.
Keuntungan menggunakan komunikasi interpersonal tatap muka adalah kita dapat
melihat respon balik atau umpan balik komunikan saat melakukan proses
interaksi. Jika umpan balik yang diberikan bersifat positif, maka kita pesan
kita dapat diterima dengan baik oleh komunikasn. Sebaliknya bila respon
bersifat negative, maka kita sebagai komunikator harus memperbaiki cara
penyampaian pesan yang dimaksud.
Kelemahan dari komunikasi
tatap muka adalah ketidak efektifan waktu. Komunikator dan komunikan harus
bertemu dalam melakukan proses komunikasi dan menghabiskan waktu bersama di
sebuah tempat. Memang, sebenarnya komunikasi tatap muka dapat menjadi lebih
efektif bila melakukan hal melobby yang biasa dilakukan oleh para pimpinan
perusahaan dengan pimpinan perusahaan lainnya.
Komunikasi bermedia
adalah komunikasi dimana proses penyampaian dan penerimaan pesan dengan
menggunakan ( melalui ) cyberspace / ruang maya yang bersifat interaktif.
Kelebihan
komunikasi Interpersonal tatap muka :
- Komunikasi lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara.
- Komunikasi sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.
- Komunikator dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Komunikator dapat mengetahui secara psikologis komunikan yang sedang dihadapinya. Contohnya seorang ibu yang mengetahui setiap teman yang bermain dengan anaknyasetiap pulang sekolah.
Kekurangan
komunikasi Interpersonal tatap muka :
- Ketidak efektifan waktu karena komunikator dan komunikan harus bertemu dalam proses komunikasi dan menghabiskan waktu bersama di sebuah tempat.
- Selain itu tidak ada karena komunikasi tatap muka merupakan tahap-tahap yang kemudian harus dilalui sehingga antara komunikan kemudian memiliki rasa keterbukaan satu sama lain yang nantinya dapat mengembangkan atau memperluas komunikasinya.
Kelebihan
komunikasi Interpersonal bermedio :
- - Lebih efisien karena melalui media, seperti telepon maka komunikasi dapat dilakukan kapan saja dengan waktu yang tidak terbatas.
- - Selain itu juga menghemat waktu dan biaya bagi komunikan.
Kekurangan
komunikasi Interpersonal bermedio :
- - Komunikan harus memiliki keahlian untuk menggunakan media yang akan digunakan berkomunikasi.
- - Komunikator tidak dapat menerima feedback dengan segera karena proses pengiriman pesan keduanya berbeda dan menbutuhkan proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar